BUPATI UU RUZHANUL ULUM, MENJADI IRUP PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA TINGKAT KAB. TASIKMALAYA

  • Written by Web Support 2 (EL)
  • Friday, 02 June 2017 08:36

Kehidupan berbangsa dan bernegara kita saat ini sedang mengalami tantangan, begitu juga dengan  Kebhinekaaan kita sedang diuji. Saat ini ada  pandangan dan tindakan yang mengancam kebhinekaan dan keikaan Bangsa Indonesia.  “Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila, dengan semakin diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggunakan kabar hoax alias kabar bohong.” Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum saat menjadi Inspektur Upacara (IRUP) pada Upacara Peringatan hari Lahir Pancasila yang berlangsung di Lapangan Alun-Alun Kecamatan Manonjaya, Kamis [1/6/17]. 

Hadir dalam upacara tersebut  Wakil Bupati Tasikmalaya H.Ade Sugianto, Sekretaris Daerah, Kabupaten Tasikmalaya Drs. H. Abdul Kodir, M.Pd., Para Kepala SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, sejumlah anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Ketua Dharma Wanita Kabupaten Tasikmalaya, dan tamu undangan lainnya. Presiden Joko Widodo mengingatkan, kita perlu belajar dari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan perang saudara. Dengan bingkai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI] dan Bhineka Tunggal Ika, kita dapat terhindar dari masalah tersebut. “Dengan Pancasila, kita bisa hidup rukun dan gotong royong dalam memajukan negeri.

Dengan Pancasila, Indonesia dijadikan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan”,ujar Presiden. Presiden mengajak peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri, serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila. “Pemahaman dan pengalaman  Pancasila dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara harus terus ditingkatkan. Ceramah keagamaan, materi pendidikan, fokus pemberitaan, dan perdebatan di media sosial harus menjadi bagian dari pendalaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila”, imbau Presiden. Dikatakan Presiden, komitmen Pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat, berbagai upaya terus dilakukan, antara lain dengan diundangkannya Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2017   tentang  Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.

Menurutnya, melalui lembaga baru ini, seluruh komponen bangsa ditugaskan untuk memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang terintegrasi dengan program-program pembangunan, pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan dan berbagai program lainnya. “Seluruh anak  bangsa harus menyatukan hati, pikiran, dan tenaga untuk persatuan dan persaudaraan. Tidak ada pilihan lain, kecuali kita harus kembali ke jati diri sebagai bangsa yang santun, gotong royong dan toleran, sehingga Indonesia menjadi Negara yang adil, makmur, dan bermartabat di mata internasional,” ucap Presiden. Dalam memperingati lahirnya Pancasila, Presiden berpesan agar selalu waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila. “Pemerintah pasti akan bertindak tegas terhadap paham dan gerakan komunisme, organisasi atau gerakan yang anti Pancasila, anti Undang-Undang Dasar 1945, anti NKRI,dan anti Bhineka Tunggal Ika”, tegasnya. Menambahkan sambutan Presiden, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengatakan,  lahirnya Pancasila merupakan hasil perjuangan dari semua elemen bangsa, bukan hanya perjuangan satu kelompok saja.

Peran Umat Islam menurutnya sangat berjasa dalam tercapainya kemerdekaan Indonesia, termasuk dalam lahirnya Pancasila. “Lahirnya Pancasila merupakan manifestasi dari para pendiri bangsa yang pada umumnya adalah tokoh umat Islam. Meskipun pada akhirnya para ulama dan tokoh Islam pendiri bangsa ketika itu harus berbesar hati karena  beberapa bagian penting dalam bunyi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 harus berkompromi dengan kebhinekaan bangsa Indonesia demi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa”, ujar Bupati. Bupati berpesan kepada masyarakat Tasikmalaya khususnya, agar tidak lagi merongrong dan mempermasalahkan eksistensi Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, karena menurutnya Pancasila sudah menjadi keputusan final para pendiri negara. “Hanya dengan Pancasila Indonesia dapat bergerak untuk menjadi bangsa yang maju. “Mari kita rekatkan persatuan dan mari kita bangun Bangsa Indonesia dengan Pancasila”, tegas Bupati. ***

 
 
 
 
Pengelola:
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tasikmalaya
Jl.Sukapura III Komplek Perkantoran Sukapura  Bojongkoneng Singaparna Tasikmalaya 
☏ Telp 0265 - 546432 Ext.103    ✉ Email : dishubkominfo@tasikmalayakab.go.id
Jam Operasional 
Senin - Kamis  Pkl.07.45 - 14.45 WIB Istirahat Pkl.12.00-12.30 WIB
Jumat  Pkl.07.45 - 15.15 WIB Istirahat Pkl.11.30 - 12.30 WIB